Sunday, September 2, 2007

Kisah Dua Ekor Domba


Imamat 16:1-22

Dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,
supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah
(Ibrani 2:17)

Pada suatu hari yang cerah di Timur Tengah, dua ekor domba yang tak bercacat cela berdiri di hadapan imam besar. Undian dilakukan, dan perlahan sang imam besar menggiring domba yang kena undi ke altar untuk di sembelih sebagai korban penghapus dosa bagi banyak orang. Lalu darahnya dipercikkan ke tutup pendamaian. Domba tersebut adalah korban persembahan.

Domba satunya lagi, yang disebut domba penanggung dosa, menggambarkan kebenaran yang lain lagi. Imam besar itu meletakkan kedua tangannya di atas kepala domba tersebut dan mengakui dosa-dosa bangsa Israel. Lalu domba tersebut dibawa ke padang gurun dan dilepas di sana. Domba itu pun pergi hingga tidak kelihatan lagi, dan ini menjadi lambang bahwa dosa-dosa bangsa Israel turut pergi bersamanya. Dosa telah dihapuskan dan orang-orang Israel diperdamaikan dengan Allah. Domba itu sebagai gantinya.
Kedua domba yang dikisahkan diatas menggambarkan tindakan Kristus untuk menyelamatkan kita. Salib merupakan mezbah tempat Anak Domba Allah menyerahkan hidup-Nya sebagai kurban penghapus dosa manusia. Dan, sebagaimana domba tadi dijadikan sebagai simbol pelepas dosa bangsa Israel, demikian pula Yesus menggenapinya dalam kehidupan kita secara nyata. Dia menjadi pengganti bagi kita. Karena kita percaya kepada Dia, dosa-dosa kita dihapuskan-Nya.

Kedua domba tadi mewakili dua kebenaran: pengurbanan dan penggantian. Keduanya dige
napi Kristus saat Dia mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Terpujilah Allah! – DcE
Apa yang anda perbuat untuk Tuhan?

No comments: